Minggu (25/5/2025)
Pelatihan Dasar: Memahami, Mendeteksi, dan Merancang Program untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Memperlengkapi Keterampilan Praktis Praktisi ABK dalam Memberikan Layanan kepada Anak Berkebutuhan Khusus (Autisme, ADHD, Down Syndrome, Slow Learner, dan lainnya)
Pelatihan ini dirancang sebagai langkah awal yang penting bagi para praktisi yang bekerja langsung dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Kegiatan ini bertujuan untuk memperlengkapi peserta dengan keterampilan praktis dalam memahami karakteristik anak, mendeteksi kebutuhan sejak dini, melakukan asesmen, serta merancang program pembelajaran atau terapi yang tepat guna. Kursus ini sangat berguna bagi guru, terapis, pendamping, maupun tenaga profesional lainnya yang terlibat dalam layanan pendidikan dan intervensi anak dengan Autisme, ADHD, Down Syndrome, Slow Learner, dan jenis kebutuhan khusus lainnya.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Anak Mandiri pada Sabtu, 24 Mei 2025, dan dilakukan dengan sistem kelas per individu. Cara ini memungkinkan pendekatan yang lebih intensif, personal, dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta. Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi juga keterampilan aplikatif yang dapat langsung diterapkan di lapangan, mulai dari teknik observasi, pembuatan laporan asesmen, hingga perancangan program harian yang konkret dan terstruktur.
Manfaat dari pelatihan ini sangat besar, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan akan layanan yang lebih tepat dan profesional bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Praktisi dituntut tidak hanya memahami kondisi anak secara umum, tetapi juga mampu menerjemahkan kebutuhan individual ke dalam program yang mendukung perkembangan optimal anak. Pelatihan ini memberikan jawaban atas tantangan tersebut dengan memperkuat kapasitas peserta secara menyeluruh, baik dari aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Melalui pelatihan ini, diharapkan tercipta pemahaman yang lebih luas dan pendekatan yang lebih tepat dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga lingkungan belajar dan tumbuh mereka dapat menjadi lebih inklusif, suportif, dan bermakna.
